adam min adam

tadi pagi ketika hendak berangkat kantor, saya bertemu adam, salah satu murid saya yang tersayang...

saya melihatnya melintas berjalan sendirian, saya langsung mempercepat langkah dan mengurungkan niat saya semula yang hendak menumpang ojek sampai keluar dari kompleks perumahan.

bergegas saya berjalan dan berusaha mejajarkan langkah dengan adam kecil, dan itu mudah sekali, langkah kanak kanaknya yang kecil bisa dengan segera saya susul, dan sayapun langsung menyapanya. "adam...", sapa saya, adam hanya menoleh dan bingung, seolah-olah dia tidak siap untuk bertemu dengan ibu kikinya saat akan berangkat ke 'sekolah baru'nya

sepanjang jalan saya berusaha mengajaknya bercakap cakap, tapi adam kecil hanya sibuk menghirup nafas yang terdengar seperti orang yang sedang sakit, ketika saya bertanya, "adam pilek ya?", adam hanya menoleh sebentar dan menghirup lagi nafasnya lebih keras...

sambil berjalan sesekali adam mencuri pandang ke arah saya, dengan pandangan yang saya sama sekali tidak dapat mengira ngira apa keinginannya.

sayapun menghela nafas sambil sesekali meliriknya, sungguh saya ingin sekali bercakap cakap setelah sebulan tidak bersama-sama dengan adam, sampai di tikungan ketika adam hendak berbelok ke 'sekolah'barunya dia sekali lagi menatap saya lekat, mungkin dia ingin memastikan bahwa ibu kikinya benar benar tidak akan menemaninya belajar seperti dulu lagi, dengan tercekat saya berkata "baik-baik belajar ya nak".. dan saya pun berlalu...

sepanjang perjalanan menuju pintu gerbang kompleks, saya merasa betapa adam saya tadi tidak lagi seperti yang dulu..., mungkin dia kaget, atau mungkin dia kebingungan, entahlah, sungguh saya rindu celoteh adam seperti dulu jika dia bercerita tentang 'jalan-jalan hari minggu'nya, saya juga rindu adam bercerita tentang 'adik bulan'nya yang 'udah tambah gede adik adam..' dan saya juga sebenarnya ingin sekali adam bercerita lagi tentang 'power ranger'nya yang sangat hebat'

saya tidak mampu melukiskan perasaan saya tadi pagi, tidak dengan ungkapan apapun, saya pikir mungkin begitu juga yang dirasakan adam, mungkin, kadang-kadang kerinduan tidak harus terucap dengan kata kata, karena saat bertemu, semua sudah terjawab, meskipun dalam kebekuan suasana sekalipun, adam min adam... ibu akan selalu mendoakan adam menjadi anak yang baik... di sekolah manapun kamu belajar...

*di publish pertama kali di tahun 2005