...gelondong benang perak...




ketika saya kecil, saya pernah membaca sebuah buku, sayangnya saya telah lupa baik judul, pengarang maupun dari mana dongeng itu berasal. tapi buku itu menurut saya sangat menarik, selain karena gambar-gambarnya yang bagus, saya sangat menyukai ceritanya, begini ceritanya :-

pada jaman dahulu kala hiduplah seorang anak lelaki bersama keluarganya di pinggir hutan. anak lelaki ini adalah anak yang nakal dan agak malas, dengan segala upaya, dia akan berusaha menolak pekerjaan yang diperintahkan oleh orang tuanya.

pada suatu hari anak lelaki ini berjalan ke tengah hutan, meskipun kedua orang tuanya telah melarangnya untuk berjalan jauh ke hutan seorang diri. di tengah hutan ia kemudian bertemu dengan seorang nenek tua. nenek itu kemudian menyapanya dan bertanya mengapa ia seorang diri berada di hutan. maka anak lelaki itu kemudian menceritakan pada si nenek, bahwa ia sedang menghindar dari pekerjaan yang diperintahkan orang tuanya.

nenek itu kemudian menawarkan pada si anak lelaki itu sebuah gelondongan benang berwarna perak, "tariklah jika kau mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, maka kau akan melewati kejadian itu dengan cepat". anak lelaki itu pun berterima kasih dan segera pulang ke rumahnya.

keesokan harinya, ketika ibu anak lelaki itu memerintahkan dia untuk mambantu pekerjaannya, maka anak lelaki itu dengan tersenyum menarik benang ditangannya sedikit, maka semua kejadian itu terlewatkan. besok dan besoknya lagi anak lelaki itu selalu menarik benangnya untuk melewati saat-saat yang menurutnya tidak menyenangkan.

suatu hari,ia menyadari bahwa ia telah menjadi seorang pemuda. ketika ia bertemu dengan anak gadis tetangga, ia menarik benangnya sangat panjang, sehingga tiba-tiba saja mereka telah menikah. dia terus menarik benangnya, seperti yang sering dilakukannya jika menemukan kesulitan kebosanan atau jalan buntu, hingga suatu hari ia mendapati bahwa dirinya sudah tua, ketika ia kelelahan melakukan pekerjaannya dan ia ingin menarik kembali benangnya, ia menyadari bahwa tak ada lagi benang yang tersisa, dan anak lelaki yang telah tua itu terjatuh...

sayup sayup kemudian terdengar suara ibu anak lelaki itu memanggil manggil, dan dengan berat anak lelaki itu akhirnya dapat membuka mata, ia terkejut, karena mendapati kedua orang tuanya masih ada dan gadis manis anak tetangganya masih kecil, ia kemudian bertanya, "apakah aku masih seorang anak kecil", ibunya kemudian menjawab sambil memeluknya, "ya kau anakku, sudah 3 hari ini kau menderita demam setelah ditemukan di pinggir hutan". anak lelaki itu tertawa bahagia dan berkata "aku akan menjadi anak yang baik". katanya sambil memeluk erat ibunya.


saya sangat menyenangi cerita itu, bahkan sampai sekarang saya masih mengingat detil detil gambar dari cerita itu. sering kali ketika saya merasa jenuh atau kelelahan dengan apa yang saya hadapi, biasanya saya ingat cerita ini sambil berpikir, saya akan berusaha menikmati sepahit apapun sebuah kejadian, karena saya tidak tahu kapan benang perak saya tiba tiba tidak bisa ditarik lagi...

***catatan :
tulisan ini pernah dipublish di blog : "menulis kata" pada kisaran tahun 2006