dongeng madura dan ketegaran wanita


saya dibesarkan ditengah jaman yang ibu ibunya masih mendongeng sebagai pengantar anaknya tidur, belum ada kaset baby mozart atau apalah namanya :) dan saya memiliki 2 orang nenek yang semuanya jagoan mendongeng lengkap dengan perlakuan anak sebelum tidur, seperti pok-pok, set set dan jiccak, yang mungkin sekarang sudah jarang dilakukan :)

salah satu dongeng yang diceritakan oleh nenek saya (dari pihak ayah) adalah te' tote' :) dongeng favorit saya, karena sedikit absurd dan ibu menjadi hero di cerita ini :) hal lain yang membuat saya suka karena ada bagian yang disenandungkan,

dongeng-dongeng beliau inilah yang bisa jadi membuat saya nglanangi, mencintai cerita2 absurd atau kurang feminin? well... kedua nenek saya jarang memiliki cerita cinderella :) kebanyakan selain fabel binatang dan  kesetiakawanan, cerita-cerita beliau adalah cerita2 pengungsian jaman perang :)

untuk menyingkat waktu saya akan segera mulai ceritanya, dan supaya saya ndak harus apek capek menterjemahkan, maka saya tidak akan banyak menggunakan bahasa suroboyoan :)

te' - tote' 

pada jaman dahulu kala hiduplah seorang wanita yang tinggal dengan anak tunggalnya, anak perempuan kecil yang bernama : tote' dan si ibu mencari nafkah dengan berjualan nase' sekkol (nasi serundeng) di pasar...

setiap hari sebelum berangkat si ibu selalu menyiapkan makanan untuk tote' yang akan tinggal seorang diri di rumah sementara si ibu berjualan di pasar

syahdan, hiduplah pula seekor kepiting raksasa di sekitar kampung tote', kepiting raksasa yang bisa bicara dan suka merampas makanan penduduk,

suatu hari terdengarlah kabar hingga ke telinga kepiting raksasa, bahwa tote' setiap hari hanya tinggal seorang diri, maka dia berpikir bahwa tote' adalah mangsa empuk untuknya

maka setelah itu setiap hari, si kepiting raksasa akan mendatangi rumah tote' sambil berkata

+ te' tote' (hai tote')
- ayapa' a (arapa'a - mau apa)
+embu'na de' emma (kemana ibu mu)
-entang pacang (entar pasar - pergi ke pasar)
+juwal apa (menjual apa)
-ace' ekkong (nase' sekkol - nasi serundeng)
+ba'na ta' dina-i (apakah kamu tidak ditinggali (makanan))
-adu enja' (oh tidak)
+kampek kopeteng (aku capit kau)

sampai akhirnya tote' ketakutan dan menyerahkan seluruh nasi yang disiapkan ibunya pada kepiting raksasa :)

hari demi hari berlalu, ibu si tote' merasakan kejanggalan pada anak kesayangannya, entah kenapa kian hari si tote' menjadi kurus, maka ia pun menanyakan pada tote' apa sebabnya dan tote' kemudian menceritakan pada ibunya perihal kepiting raksasa yang jahat.

maka sampailah suatu hari ibu si tote' pura2 pergi ke pasar kemudian setelah berjalan agak jauh, ia berbelok kembali ke rumahnya, ia juga telah menyiapkan gada kayu yang besar sambil berjaga2 di belakang rumah, setelah si kepiting raksasa bercakap cakap seperti biasa, si ibu langsung berhamburan keluar sambil mengacungkan gada kayu dan memukul kepiting raksasa

kepiting raksasa kesakitan dan ia tidak pernah datang lagi mengganggu tote'

***

demikianlah dongeng itu, dan menurut saya, ibu memang selalu berkorban demi anaknya, demi kebahagiaan anaknya, meskipun ada sebagian lagi ibu yang tidak waras yang menelantarkan, tapi yang begitu memang selalu ada dalam kehidupan :)

setidaknya saya berbahagia, berterimakasih, pada almarhum nenek saya yang telah bercerita tentang keperkasaan wanita, keperkasaan ibu dalam melindungi anaknya :)

ibu memang sesuatu bangeeeeets :) dan saya berterimakasih pada ibu saya, dan sekian banyak wanita yang telah mengajarkan pada saya tentang banyak hal :)

buat teman teman selamat hari ibu :) dan ketika seorang wanita pernah mencurahkan raca cintanya pada sesama, maka selayaknya dia telah menjadi seorang ibu untuk umat manusia :)

***
ditulis untuk memperingati hari ibu  
dipublish pertama kali di Facebook 22-12-2011